Mountaineering
Salah satu divisi tertua di Sisgahana, kebanyakan anggotanya sudah jenggotan dan beruban he he.. Mountaineering merupakan aktivitas yang erat dengan pendakian gunung. Divisi ini melatih anggotanya menjadi bagian dari alam, mengatasi diri sendiri untuk dapat memahami alam sekitar. Para siswa diberikan materi tentang pendakian gunung, simpul tali temali, penggunaan alat turun tebing (rappelling) dll.
Secara umum pendakian gunung dapat dibagi menjadi beberapa kelompok:
- Hill Walking (Hiking)
Dikenal sebagai kegiatan pendakian bukit atau gunung yang tidak terlalu tinggi, dengan sudut kemiringan kurang dari 45 derajat. Dalam kegiatan ini tidak diperlukan peralatan khusus, meski kadangkala digunakan tongkat jelajah/pendakian yang sering disebut trekking pole.
- Scrambling
Merupakan kegiatan pendakian gunung yang lebih tinggi dari perbukitan, yang kadangkala memiliki kemiringan ekstrim (45 derajat atau lebih). Pendakian dengan sudut kemiringan di atas 45 derajat akan membutuhkan alat seperti tali untuk membantu pergerakan tubuh maupun menjaga keamanan pendakian. - Climbing
Merupakan kegiatan pendakian yang lebih ekstrim lagi karena pendakian dilakukan terhadap tebing yang tentunya membutuhkan peralatan khusus seperti harness, carabiner, tali pemanjatan (umumnya pakai kernmantle rope), figure of eight, dll. Karena kegiatan climbing ini memiliki sifat khusus, maka dalam Sisgahana kami menempatkannya dalam divisi terpisah.